Mengenal Ternak Ayam SenSI agrinak untuk usaha sampingan

 Ayam SenSI Agrinak

https://www.kerjaayam.com/2022/08/ternak-ayam-sensi-agrinak.html


SenSI Adalah singkatan dari sentul Terseleksi, merupakan inovasi teknologi karya Balai Penelitian Ternak (Balitnak), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).
Jenis ini Salah satu galur murni (pure line) ayam lokal pedaging unggul dibentuk dari sumberdaya genetik atau  juga disebut dengan diverse line rumpun ayam sentul terseleksi yang berasal dari wilayah Kabupaten Ciamis , Jawa Barat.


Masyarakat pedesaan sering menyebut ayam sensi agranik dengan nama ayam Kulawu. Merupakan ayam lokal yang paling banyak dibudidayakan masyarakat di berbagai komoditas peternakan ayam kampung.

Karena sulitnya memperoleh bibit unggul untuk ayam lokal jadi masyarakat pedesaan melakukan budidaya ternak ayam kampung jenis sensi agranik yang tersedia galur unggul ayam lokal dalam negeri untuk mendapatkan hasil ayam pedaging dan meningkatkan penyedia bibit DOC


Untuk Langkah awal peternakan Ayam Sensi dapat dimulai dengan membersihkan kandang dan perlatan dalam kandang seperti tempat pakan dan tempat minum serta tirai kandang.

Kemudian lakukan penyemprotan desinfektan untuka area kandang dan alas kandang. Lakukan pengapuran dan fumigasi bila perlu . Untuk mengurai bau kohe.

Jika tahap tersebut sudah dilakukan kandang sudah bisa digunakan.


Apa keunggulan ayam SenSI?

"Keunggulan ayam sensi agrinan diumur 10minggu memiliki berat bobot sekitar satu kilogram perekornya. Dengan kebutuhan pakan 17% tingkat protein kasar dan energi 2800 kkal ME/kg per kebutuhan.

Produksi dan beberapa keunggulan dari ayam sensi diantaranya.

  • Bobot hidup rata rata pada umur 10 minggu adalah 1.066 +- 62,5g/ ekor (jantan) dan 745+- 114g/ekor"

  • Untuk konsumi pakan umur 0 sampai 10minggu sebanyak 2 sampai 3kg/ekor

  •  Usia ayam bertelur sekitar kurang lebih umur 174hari

  • Bobot umur pertama bertelur 1909 +- 219g/ekor

  • Produksi telur puncak 61,98+- 8,66%

  • Produksi telur puncak 3 sampai 4minggu diawal bertelur

  • Dengan bobot telur pertama sebesar 32,83g sampai 47,6g dan akan bertambah sampai masa produksi memuncak bisa sebesar 44,82+- 3,63g/butir

  • Fertilitas telur dapat mencapai 85,47%

  • Rata rata produksi telur selama 40minggu masa bertelur sebesar 39,58+- 5,30%



Diumur 29 sampai 45 minggu ayam betina SenSI agrinak bisa menghasilkan sebanyak 164butir per tahun. Dengan bobot rata rata telurnya adalah 44g/butir.

Dan dengan tingkat penetasan telur yaitu bisa mencapai 80%.


Ayam SenSI agrinak juga lebih relatif tahan terhadap serangan penyakit dibandingkan dengan ayam kampung biasa.

Karakteristik ayam SenSI agrinak

Bulu abu berwarna abu-abu dengan keseragaman 88% , bentuk jengger kacang pada umur 70hari, berbobot 29,7gram /ekor untuk DOC ( Day Old Chick), 1000gram /ekor untuk pejantan berumur 70hari , dan 800gram/ekor untuk ayam betina sampai.

Keistimewaan dari Ayam SenSI agrinak karena dia berasal dari ayam lokal maka untuk pasarnya tinggi terutama karena cita rasa yang khas. Untuk Harga jual ayam SenSI agrinak yang tinggi  tidak menjadi masalah buat konsumen , dilihat dari permintaan terhadap ayam sensiagrinak  ini terus meningkat.


Untuk meningkatkan konsumsi protein hewan,Balai Penelitian Ternak (Balitnak) bekerja sama dengan beberapa perusahaan di masing-masing daerah yaitu Bogor,Sukabumi, Lampung, dan Yogyakarta untuk memproduksi bibit ayam SenSI agrinak.

Dengan total produksi 100.000ekor DOC dari kerjasama ini perminggunya.

Kemudian stratergi pasar  untuk menyebarkan pembibitan untuk ayam ini, Balitnak membuka peluang bagi investor yang mau terjun di usaha pembibitan ini.

Dengan peluang yg besar karena masih banyak wilayah yg belum tergarap untuk ayam SenSI agrinak ini.


Apalagi dengan harga yg relatif stabil untuk harga pasaran ayam kampung sensi agrinak ini menjadi pilihan yg baik.

ukuran 1.000ekor dikandang 200meter persegi, maka besar investasi tidak lebih dari Rp.10juta.














Post a Comment for "Mengenal Ternak Ayam SenSI agrinak untuk usaha sampingan"